Reporter : Ibu Dr. Radia Hafid, S.Pd, M.Si

Tilamuta, 16 Desember 2024 – Dalam sambutannya di acara monitoring dan evaluasi (monev) serta pameran produk MBKM UNG Mengajar Batch-6, Wakil Rektor I Universitas Negeri Gorontalo (UNG) mengungkapkan bahwa program MBKM UNG Mengajar ini akan menjadi yang terakhir. Beliau menjelaskan bahwa keputusan ini didasarkan pada perubahan kebijakan pemerintah pusat yang memisahkan kewenangan antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan Kementerian Pendidikan Tinggi dalam mengelola pendidikan dasar, menengah, dan perguruan tinggi.

Akibatnya, pelaksanaan program MBKM UNG Mengajar tidak lagi berada dalam kerangka yang sama. Wakil Rektor I menyampaikan apresiasi yang mendalam terhadap keberhasilan program ini selama beberapa periode pelaksanaannya. Beliau menyoroti bagaimana mahasiswa telah memberikan kontribusi besar dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan di sekolah mitra, baik melalui inovasi pembelajaran, pendampingan siswa dalam berbagai kompetisi, hingga pengembangan program-program berbasis teknologi dan kreativitas.

"Program ini telah menjadi contoh nyata dari sinergi antara universitas dan masyarakat dalam mengatasi tantangan pendidikan. Mahasiswa kita telah menunjukkan dedikasi yang luar biasa dalam membantu sekolah mitra meningkatkan kualitas pembelajaran," ujar Wakil Rektor I. Meskipun program MBKM UNG Mengajar dalam format ini dihentikan, UNG tetap berkomitmen untuk melanjutkan semangat pengabdian melalui skema program mandiri. Wakil Rektor I menegaskan bahwa program-program baru yang dirancang ke depan akan tetap memberikan ruang bagi mahasiswa untuk terlibat langsung di lapangan, mengembangkan kompetensi praktis, dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Beliau menjelaskan bahwa meskipun program MBKM UNG Mengajar tidak akan berlanjut dalam format yang sama, universitas akan tetap mendorong program MBKM melalui skema mandiri. Program ini diharapkan dapat memberikan peluang bagi mahasiswa untuk terlibat langsung dalam kegiatan pengabdian masyarakat dan meningkatkan keterampilan praktis di dunia pendidikan. "Program ini mungkin berakhir dalam format yang kita kenal sekarang, tetapi melalui program mandiri, mahasiswa tetap dapat mengembangkan kapasitas dan berkontribusi di sekolah-sekolah mitra," ujarnya.

Dengan berakhirnya program ini, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNG bersama pihak terkait mengharapkan bahwa pengalaman yang diperoleh dapat menjadi landasan dalam merancang program-program kolaborasi yang lebih inovatif, relevan dengan kebutuhan masyarakat, serta berorientasi pada keberlanjutan. Selain itu, FEB UNG berkomitmen untuk terus menggali potensi kerja sama baru yang mampu menjawab tantangan pendidikan di era modern dan meningkatkan kontribusi nyata universitas terhadap pengembangan sumber daya manusia. (TIM HUMAS FEB_ NLI)